Tiyuh Mekar Asri, 29 Maret 2025 — Dalam semangat kerukunan dan kebhinekaan, umat Hindu di Tiyuh Mekar Asri, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, menggelar pawai ogoh-ogoh sebagai bagian dari rangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947. Acara ini menjadi pusat perhatian masyarakat karena dihadiri dan dilepas langsung oleh sejumlah tokoh penting daerah.
Turut hadir dalam pelepasan pawai tersebut Camat Tulang Bawang Tengah, Kapolsek Tulang Bawang Tengah, Anggota DPRD Provinsi Lampung, dan Pj Kepalo Tiyuh Mekar Asri. Keterlibatan para pejabat ini menandai dukungan pemerintah terhadap keberagaman budaya dan keyakinan di tengah masyarakat Lampung.
Pawai ogoh-ogoh sendiri merupakan simbol pembersihan diri dan lingkungan dari unsur negatif. Patung-patung raksasa yang diarak menggambarkan berbagai wujud buta kala atau roh jahat, yang kemudian secara simbolik diusir sebelum memasuki Hari Raya Nyepi—hari suci yang diisi dengan introspeksi, keheningan, dan meditasi.
Dalam sambutannya, Ahmad Nzaruddin, S.IP, M.IP (Camat Tulang Bawang Tengah) menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kebersamaan dan toleransi antarumat beragama.
“Ini adalah momentum untuk memperkuat persaudaraan. Keberagaman di Tiyuh Mekar Asri adalah kekayaan yang harus kita rawat bersama,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kompol M. Taufiq, S.H, M.H (Kapolsek Tulang Bawang Tengah) mengimbau agar masyarakat terus menjaga situasi yang aman dan kondusif dalam setiap kegiatan keagamaan.
Budhi Codrowati, S.E (Anggota DPRD Provinsi Lampung) yang hadir juga menyampaikan apresiasi atas kekompakan warga dalam melestarikan budaya dan tradisi Hindu Bali di Lampung, serta menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kegiatan kebudayaan di daerah pemilihannya.
Sementara itu, Sugeng Daryanto, S.Pd (Pj Kepalo Tiyuh Mekar Asri) dalam keterangannya mengaku bangga atas semangat warga dalam menyelenggarakan kegiatan keagamaan secara tertib dan damai.
Pawai yang dimulai dari Pure Kerthi Agung Mekar Asri ini menyedot perhatian warga dari berbagai kalangan, menampilkan ogoh-ogoh dengan desain unik dan penuh makna. Acara ditutup dengan harapan agar tahun yang baru membawa keseimbangan, kedamaian, dan kemakmuran bagi seluruh umat manusia.
Dengan semangat Hari Raya Nyepi, masyarakat Tiyuh Mekar Asri kembali meneguhkan komitmennya untuk hidup dalam harmoni, damai, dan saling menghargai antar sesama.